Akademik,  Kerjasama,  Manuskrip,  Pondok Pesantren

PUSAT RISET NASKAH, SASTRA, DAN TRADISI LISAN, ORGANISASI RISET ARKEOLOGI, BAHASA, DAN SASTRA. BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL(BRIN) DAN UNIVERSITAS QOMARUDDIN

Gresik – Humas BRIN.
Dalam upaya pelestarian naskah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Naskah, Sastra, dan Tradisi Lisan (PR MLTL) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Qomaruddin. Penandatanganan dilakukan di Ruang Baca Universitas Qomaruddin, Gresik. Dalam perjanjian tersebut, BRIN dan Universitas Qomaruddin sepakat untuk melakukan penelitian, inventarisasi, dan digitalisasi naskah koleksi Pondok Pesantren Qomaruddin.

Pelaksanaan kerja sama ini merupakan upaya untuk melestarikan naskah milik Pondok Pesantren Qomaruddin agar tidak hilang akibat rapuh dan rusak karena faktor usia. Naskah-naskah ini dianggap penting karena memuat konteks kajian sejarah intelektual Islam, khususnya di pesantren-pesantren Jawa Timur, apalagi mengingat bahwa daerah Gresik dan Tuban merupakan dua wilayah penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa.

“Selain memiliki peneliti yang ahli di bidang naskah, pusat riset kami juga memiliki peneliti yang ahli di bidang tradisi lisan. Oleh karena itu, kami mengundang Universitas Qomaruddin untuk dapat bekerja sama juga di bidang tersebut nantinya,” ujar Kepala Pusat Riset Naskah, Sastra, dan Tradisi Lisan, Sastri Sunarti, dalam sambutannya pada acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan tentang PR MLTL BRIN. Ia menyebutkan bahwa PR MLTL memiliki 5 kelompok riset, yaitu:

  1. Kelompok riset wacana keagamaan dan keberagaman budaya,

  2. Kelompok riset ekologi dan mitigasi bencana,

  3. Kelompok riset gastronomi, kesehatan dan teknologi tradisional,

  4. Kelompok riset sejarah dan kearifan lokal, serta

  5. Kelompok riset pendidikan karakter dan revolusi mental.

“Salah satu tujuan kedatangan kami hari ini adalah untuk menjalin kolaborasi, dan ini adalah tempat yang tepat, mendengar bahwa ada sekitar tiga ribu naskah milik Pondok Pesantren Qomaruddin. Ini adalah laboratorium hidup yang harus kita jaga bersama,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Qomaruddin, Aswadi, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan akumulasi dari kerja sama antara lembaga keagamaan Islam (nomenklatur awal Universitas Qomaruddin) dengan BRIN.
“Kebersamaan kita ini sebenarnya telah melalui tahap yang cukup panjang, karena merupakan akumulasi dari kerja sama Lembaga Agama Islam saat itu dengan BRIN,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aswadi berharap agar penelitian ini dapat mengungkap perjuangan pendiri Pondok Pesantren  Qomaruddin dari masa pendirian hingga tahap perkembangan dan cita-cita masa depan.
“Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengungkap perjuangan Kiai Qomaruddin dari masa pendirian hingga tahap pengembangan dan cita-cita masa depan,” ucapnya.

Melalui kegiatan digitalisasi naskah ini, Aswadi menyatakan bahwa Universitas Qomaruddin ingin turut berkontribusi agar nilai-nilai yang terkandung dalam naskah dapat dikenal oleh masyarakat luas.
“Saat ini, kami bersama teman-teman dari civitas Universitas Qomaruddin ingin berkontribusi dalam kerja sama ini dan memiliki kemandirian, bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam naskah ini dapat dituangkan dalam bentuk digital dan dikenal oleh banyak orang,” tambahnya. (EAS, RBA/ed. set)

Memorandum of Understanding

Cooperative Activities

Digitisation of Pesantren manuscripts in Gresik and Tuban, East Java, Indonesia: The neglected Islamic intellectual treasure (EAP1564)

I am 183 cm tall

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *